Tak sedikit anak muda yang menjadi mahasiswa S2 hanya karena ingin terlihat keren sehingga bingung harus melakukan apa saat benar-benar berada di lingkungan yang beban akademiknya tiga hingga empat kali lipat dari S1.
Idealnya, mahasiswa S2 punya cara pikir dan sikap yang jauh lebih matang, serta sudah mengetahui apa yang ingin dicapainya dari tiga atau empat semester kuliah. Sayangnya, masih banyak mahasiswa S2 yang berpikir bahwa satu-satunya cara untuk sukses hingga waktu tesis adalah dengan membaca banyak buku. Itu saja tak cukup.
Profesor Kajian Afrika dan Amerika dari Brown University (almamater Emma Watson) yang bernama Matthew Pratt Guterl membagikan sepuluh tips untuk mahasiswa S2 agar bisa memaksimalkan semua kesempatan yang ada dan merasakan manfaat S2 setelah wisuda.
1. Tak ada interaksi non-profesional.
Selama masa perkuliahan, setiap interaksi itu penting karena mayoritas mahasiswa mulai berpikir tentang karir setelah lulus yang harus dibangun sejak hari pertama kuliah. Jangan hanya rajin di dalam kelas. Kamu juga harus berani bergabung sebagai relawan atau menjadi anggota organisasi yang visi-misinya kamu dukung.
2. Asah kemampuan komunikasi.
Ini adalah salah satu modal penting sebagai mahasiswa S2 untuk membangun hubungan baik dengan dosen, staf akademik, maupun sesama mahasiswa. Kamu diberi wadah di dalam kelas untuk memberikan presentasi yang jauh lebih matang dari saat S1. Di luar kelas, seperti saat seminar atau workshop, kamu juga punya waktu untuk melatih kemampuan komunikasimu.
3. Temukan sikap politikmu.
Menjadi mahasiswa S2 berarti memahami bahwa ilmu yang dimiliki kelak akan digunakan untuk kepentingan orang banyak -- bukan sekadar untuk mendapat gaji besar. Di saat inilah, apapun jurusanmu, kamu harus sudah tahu sikap politikmu dengan mengikuti berita terkini maupun ikut dalam organisasi.
4. Tingkatkan frekuensi menulis.
Mampu menyampaikan pendapat yang terstruktur dengan baik adalah sebuah keniscayaan bagi mahasiswa S2. Salah satu caranya adalah dengan menulis. Belajarlah menyusun argumen yang baik melalui tulisan. Tak perlu panjang dan tentang sesuatu yang terlalu serius, kok! Kemudian, mulai rajinlah ikut kompetisi jurnal ilmiah dan coba kirimkan tulisan-tulisanmu ke koran atau majalah.
5. Jangan anggap remeh perkuliahan di kelas.
Tak hanya untuk yang ingin jadi dosen, ini juga penting bagi kamu yang ingin mengimplementasikan ilmumu kelak di dunia karir. Perhatikan bagaimana dosen favoritmu mengajar dan berinteraksi dengan mahasiswa. Kamu akan temukan beberapa poin penting yang bisa kamu pelajari, bukan hanya tentang subyek ajarannya, tapi juga tentang bagaimana dosen tersebut membawa diri.
6. Bacalah tulisan-tulisan dari para profesional di bidang yang kamu pelajari.
Pelajari isu apa yang mereka advokasi dan bagaimana struktur tulisan mereka. Awalnya kamu mungkin secara tak sadar akan meniru gaya mereka, tapi percayalah lama-lama kamu akan menemukan gaya tulisanmu sendiri. Ini juga penting untuk menambah referensi informasi dari orang-orang yang memang sudah diakui ahli di bidangnya.
7. Jangan takut untuk mengajukan proposal penelitan ke fakultas atau universitas.
Fakultas dan universitas punya alokasi uang untuk mendanai proyek penelitian. Siapkan proposalmu sebaik mungkin di ranah yang memang sangat kamu pedulikan, lalu ajukan untuk memperoleh dukungan dana. Selain untuk kepentingan fakultas atau universitas, hasil penelitianmu bisa jadi batu pijakan sebelum akhirnya kamu masuk ke dunia profesional.
8. Berani katakan 'tidak' dengan tegas.
Mungkin kamu akan mendapat banyak undangan untuk menghadiri acara ini dan itu di saat kamu seharusnya menyelesaikan, misalnya, tulisanmu. Atur prioritasmu dengan baik dan berani katakan 'tidak' jika menurutmu undangan itu tak terlalu penting untuk jangka panjang.
9. Pahamilah akan selalu ada orang-orang yang meragukanmu.
Sebenarnya ini tak secara eksklusif terjadi pada mahasiswa S2. Setiap orang bisa mengalaminya. Namun, terkadang ada vonis sepihak dari beberapa orang bahwa kamu hanya kuliah S2 untuk gaya-gayaan. Ada juga yang akan mencibir dengan berkata ilmu yang kamu peroleh tak beda jauh dari yang didapat mahasiswa S1. Never take it personally. Fokuslah membuat dirimu lebih cerdas dan berguna bagi sekitar.
10. Hargai loyalitas dan bersenang-senanglah.
Tak peduli seberapa besar ambisimu atau seberapa berat ekspektasi orang-orang terhadapmu, jangan pernah lupa untuk bersenang-senang bersama pacar, sahabat, maupun keluarga. Hargai loyalitas mereka. Bertukar pikiranlah dengan mereka agar kamu tahu sudut pandang orang lain, bukan hanya yang ada di lingkungan akademikmu saja.
0 Comments